Minggu, 01 November 2009

Komunikasi Massa

KOMANDO PENDIDIKAN ANGKATAN UDARA
SEKOLAH KOMANDO KESATUAN


KERTAS KARYA PERORANGAN
TENTANG
KOMUNIKASI MASSA


1. Jelaskan secara detail apa saja yang anda ketahui tentang suratkabar MEDIA INDONESIA, dan SINDO baik menyangkut organisasi perusahaan dan keredaksian, maupun isi serta gaya bahasa dari kedua suratkabar tersebut.

Jawab :

Semenjak reformasi digulirkan, rakyat Indonesia terbawa ke dalam arus kebebasan yang luar biasa dengan mengatasnamakan demokrasi. Semua orang bebas untuk mengeluarkan pendapatnya baik dengan cara berdemonstrasi atau unjuk rasa maupun dengan menyampaikan opini atau pendapat melalui media massa yang bersifat mengkritik pemerintah, memojokkan oranglain, dijadikan sebagai media kampanye parpol atau calon peserta pilpres/pilkada. Di sisi lain kalangan pers nasional mengalami kemudahan yang luar biasa yang pada zaman orde baru sama sekali tidak mereka dapatkan. Zaman orde baru, menerbitkan suratkabar sangat selektif itupun harus mendukung kebijakan pemerintah. Namun kondisi sekarang ini sangat berbeda bahkan berbalik 180 derajat, seperti kita ketahui bahwa banyak sekali bermunculan suratkabar-suratkabar baik surat kabar lokal maupun berskala nasional bagaikan tumbuhnya jamur dimusim hujan. Ada beberapa suratkabar yang pro dengan pemerintah yang sedang berkuasa saat ini dan ada pula suratkabar yang selalu mengkritik kebijakan pemerintah. Dari sekian banyak surat kabar yang ada di Indonesia, Media Indonesia adalah surat kabar yang telah eksis pada zaman orde baru sampai dengan sekarang. Sedangkan surat kabar Sindo baru eksis pada 5 Lima) tahun belakangan ini dan masih relative muda. Suratkabar Media Indonesia dan suratkabar Sindo yang sama-sama diterbitkan di Jakarta. Secara umum kedua surat kabar ini memiliki perbedaan yang tidak banyak perbedaan, baik dalam segi isi berita, gaya bahasa maupun dari segi kalangan pembacanya.

Adapun perbedaan secara detail kedua suratkabar ini akan diuraikan dibawah ini yaitu sebagai berikut :

a. Suratkabar Media Indonesia. Suratkabar Media Indonesia termasuk kedalam tipe surakabar Pers Berkualitas (Quality Newspaper) dengan data-data sebagai berikut :

1) Organisasi Perusahaan. Pendiri: Drs. H. Teuku Yousli Syah, MSi (Alm). Direktur Utama: Rahni Lowhur Schad Direktur Pemberitaan: Saur Hutabarat : PT Citra Media Nusa Purnama, , memiliki perwakilan/agen di seluruh Indonesia.

2) Isi dan Gaya Bahasa. Berita yang disajikan merupakan berita aktual yang digali dari sumber berita yang dapat dipercaya, artinya suratkabar Kompas sangat selektif dalam menyajikan berita. Berita yang disajikanpun secara umum merupakan berita tentang politik, ekonomi, sosial budaya, ilmu pengetahuan dan teknologi. Artikel yang disajikan merupakan artikel yang sedang hangat dibicarakan atau kejadian yang belum lama terjadi.

3) Sumber Daya Manusia. Wartawan atau peliput berita rata-rata merupakan sumberdaya manusia yang berkualitas, memiliki pengetahuan yang luas, dan berpengalaman di bidang jurnalistik. Wartawan Media Indonesia dalam mencari atau meliput berita tidak akan menerima imbalan dalam bentuk apapun dari sumber berita. Wartawan Media Indonesia datang langsung ke lokasi/sumber berita, tanpa perantara sehingga berita atau laporan yang dimuat dapat teruji kebenarannya.

4) Konsumen. Pembaca Media Indonesia rata-rata adalah kalangan menengah keatas yang notabene orang-orang yang berpendidikan tinggi, berpenghasilan tetap, baik dari kalangan politikus, pelaku bisnis, artis, petinggi/pejabat militer atau sipil maupun cendikiawan/budayawan.

5) Lain-lain. Memiliki kualitas kertas yang cukup baik, terbit setiap hari, beredar di seluruh Indonesia, komposisi penyajian gambar dengan tulisan seimbang pada setiap halaman (Balance Lay-out).

b. Suratkabar Sindo. Suratkabar Sindo termasuk kedalam tipe surakabar yang menyajikan data yang mengikuti keadaan perkembangan hampir disegala bidang. dengan data-data sebagai berikut :

1) Organisasi Perusahaan. President Commissioner
Hary Tanoesoedibjo. Mr. Tanoesoedibjo dilahirkan di Surabaya thn 1965

2) Isi dan Gaya Bahasa. Berita yang disajikan lebih banyak mengedepankan berita politi, keadaan perkembangan Negara, ekonomi, kesehatan dan olah raga.. Gaya penyajian serba ramai terutama pada halaman depan dengan gambar-gambar atau photo-photo yang atraktif dan tulisan yang besar yang bersifat bombastis dan provokatif untuk menarik para pembacanya.

3) Konsumen. Pembaca suratkabar Sindo rata-rata dari kalangan menengah ke bawah, lebih banyak dikonsumsi oleh warga ibukota dan sekitarnya.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa kedua suratkabar Indonesia tersebut dibaca oleh kalangan yang berbeda dengan penyajian berita yang berbeda serta memiliki kualitas yang berbeda. Namun dibalik perbedaan, kedua suratkabar tersebut memiliki kesamaan yaitu sama-sama terbit setiap hari dan sama-sama dicetak di Jakarta.





2. Pada salah satu edisinya Media Indonesia memuat laporan yang mendalam tentang kunjungan politik Surya Paloh ke berbagai daerah menggalang kekuatan untuk meraih Ketua Umum Golkar pada Munas Golkar. Sementara Koran Sindo memuat tentang bantahan dari PRO (Manajer Humas) TPI tentang rumor yang menyatakan televise swasta ini di ambang bangkrut dan mismanejement. Jelaskan mengapa kedua suratkabar tersebut melakukan hal itu dengan perspektif Teori Agenda Setting.

Jawab :

Jika ditinjau dari segi Agenda Setting bahwa suratkabar Media Indonesia telah menyaring berita, artikel atau tulisan yang akan disajikan. Redaksi, Editor dan Wartawan secara selektif akan menentukan berita mana yang pantas untuk diberitakan dan berita mana yang harus disembunyikan. Jadi sangat relevan dengan apa yang diberitakan Media Indonesia beberapa hari yang lalu yaitu berita tentang kunjungan politik Surya Paloh keberbagai daerah. Artinya berita tentang kunjungan politikus tersebut menurut suratkabar Media Indonesia adalah berita yang berkualitas dan harus diketahui oleh masyarakat luas. Oleh sebab itulah berita kunjungan Surya Paloh tersebut dimuat dalam satu halaman penuh, karena berita itu merupakan hasil penyaringan dari redaksi, editor dan wartawan suratkabar Media Indonesia itu sendiri. Sementara itu diwaktu yang sama suratkabar Sindo yang memiliki teori agenda setting memuat berita bahwa stasiun televisi TPI diambang bangkrut. Suratkabar Sindo lebih banyak memuat berita yang menurut sebagian kalangan tidak berkualitas, namun lebih kepada bagaimana caranya supaya suratkabar ini laku dijual lalu dibaca dan kemudian disenangi pembaca. Terlepas dari berita itu bermanfaat atau tidak, bagi suratkabar Sindo hal tersebut “No Problem”. Yang penting suratkabarnya laris manis dikonsumsi oleh kalangan menengah kebawah. Walaupun demikian, antara Redaksi, Editor dan Wartawan Sindo telah menyaring berita mana yang layak dimuat dan berita mana yang tidak layak dimuat sesuai dengan Agenda Settingnya yang berarti bahwa agenda settingnya harus disesuaikan dengan agenda masyarakat (public agenda). Disamping itu tidak bisa dipungkiri bahwa suratkabar Sindo sesuai dengan tipenya yang serba ramai.




dan bombastis. Dari uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa sebuah suratkabar sebelum memuat beritanya terlebih dahulu disaring untuk menentukan berita apa yang akan dimuat dan berita apa yang tidak akan dimuat. Hal ini tergantung pada redaksi, editor dan wartawannya. Sebagai surat kabar yang memillki tipe pers berkualitas tentunya suratkabar Media Indonesia akan memuat berita yang berkualitas pula dan lebih mengedepankan pada agenda masyarakat untuk diketahui.

3. Studi Kasus. Pada Acara Sertijab Kasau (bintang 4), Penerangan Kasau mengundang wartawan Media Indonesia dan Sindo untuk meliput acara “penting” tersebut. Namun ternyata pada harinya Wartawan Media Indonesia dan Sindo datang dengan jumlah wartawan yang sedikit. Sementara itu di Sertijab Kapolda Jaya wartawan Media Indonesia dan Sindo datang dengan jumlah yang sangat banyak untuk meliput acara tersebut..Mengapa hal itu bisa terjadi ?.

Jawab :

Seperti kita ketahui bersama bahwa TNI Angkatan Udara dalam melaksanakan tugasnya tidak bersentuhan atau berhubungan langsung dengan masyarakat/rakyat. Namun tidak demikian dengan TNI Angkatan Darat dan Polri, kedua institusi ini sangat erat keterkaitannya dengan masyarakat. Sementara itu kegiatan apa yang sedang terjadi/berlangsung di lingkungan TNI Angkatan Udara, masyarakat kita tidak terlalu ambil peduli, toh personel maupun organisasi TNI Angkatan Udara tidak berhubungan secara langsung dengan sendi kehidupan masyarakat di sekitarnya. Dari pernyataan tersebut dapat dikaitkan dengan pemuatan berita tentang kegiatan sertijab Kasau dan sertijab Kapolda Jaya. Secara kepangkatan memang Kasau memang lebih tinggi dibandingkan dengan seorang Kapolda yang berpangkat bintang dua atau setingkat Marsekal Muda, namun karena Institusi Polri bersentuhan langsung dengan masyarakat/rakyat menyebabkan pemberitaannya lebih diperhatikan daripada berita tentang TNI Angakatan Udara. Dengan demikian para pemilik suratkabar tentunya melihat fenomena ini, sungguh naïf memberitakan sertijab Kasau dengan porsi yang besar sementara berita tersebut tidak berpengaruh bagi masyarakat. Sebaliknya pemberitaan sertijab Kapolda Jaya tentunya akan lebih banyak

pembaca karena hal tersebut akan berhubungan langsung dengan mereka misalnya terhadap kelangsungan usaha mereka atau tipe kepimpinan seperti apa yang akan memimpin di daerahnya sehingga masyarakat ingin tahu siapa yang akan menjadi pucuk pimpinan keamanan di wilayahnya. Jadi sebuah berita yang akan dimuat di harian suratkabar lebih mengedepankan pada essensinya terhadap masyarakat dan redaksinya tahu berita mana yang lebih diutamakan besar kolomnya dan berita mana yang kecil kolomnya. Oleh sebab itulah mengapa berita tentang sertijab Kapolda lebih besar kolom beritanya daripada berita tentang sertijab Kasau yang berpangkat Marsekal. Pembaca lebih tertarik dengan berita sertijab Kapolda karena menurut mereka berita tersebut wajib diketahui karena akan bersentuhan langsung kepada mereka, sementara berita sertijab Kasau belum tentu dibaca karena mereka tidak punya kepentingan terhadap berita tersebut.

4. Menurut Anda, topik atau issue apa di lingkungan TNI Angkatan Udara yang bisa “dijual” kepada media sehingga kegiatan TNI Angkatan Udara banyak diliput oleh media ? Langkah-langkah apa yang harus dilakukan sehingga TNI Angkatan Udara makin popular di tengah-tengah masyarakat.

Jawab :

Pada tahun 60-an pada saat Negara Indonesia di era kepemimpinan Sukarno, TNI Angkatan Udara pernah berjaya dengan kekuatan dan kemampuan alutsista yang tangguh. Bahkan pernah mendapat julukan Angkatan Udara terkuat di kawasan Asia. Namun kejayaan itu tidak berlangsung lama ketika era pemerintahan Suharto, TNI Angkatan Udara semakin terpuruk dengan keterbatasan alutsistanya, yang diperparah dengan tragedi 30 S/PKI yang menyebut ada keterlibatan TNI Angkatan Udara pada peristiwa tersebut, walaupun kenyataannya tidak bisa dibuktikan. Kondisi TNI Angkatan Udara semakin lama semakin memprihatinkan sehingga keberadaan TNI Angkatan Udara nyaris tidak terlihat. Hal ini terbukti dengan ketidaktahuan sebagian besar masyarakat Indonesia tentang TNI Angkatan Udara. Apalagi di pelosok-pelosok yang jelas-jelas tidak ada satuan TNI Angkatan Udara di daerah mereka sudah barang tentu tidak atau belum mengetahui secara mendalam tentang apa tugas dan fungsi TNI

Angkatan Udara. Fenomena ini tentunya harus segera diantisipasi agar rakyat Indonesia semakin hari semakin mengenal TNI Angkatan Udara, lalu akan mencintai dan bangga dengan TNI Angkatan udara sebagai salah satu komponen bangsa yang bertugas sebagai alat pertahanan negara di wilayah udara. Untuk “menjual” TNI Angkatan udara agar para jurnalis tertarik sehingga sering meliput berita tentang TNI Angkatan Udara adalah masalah tugas TNI Angkatan Udara itu sendiri. Seperti kita ketahui bahwa tugas TNI Angkatan Udara salah satunya melaksanakan tugas TNI matra udara di bidang pertahanan, di dalamnya ada tugas Operasi Militer untuk Perang (OMP) dan Operasi Militer Selain Perang (OMSP). Nah dari tugas ini yang dikedepankan adalah tugas OMSP TNI Angkatan Udara. Adapun langkah langkah yang dapat mengembalilkan kepopuleran TNI Angkatan Udara di mata rakyat Indonesia, ada berbagai cara dan upaya yang harus ditempuh antara lain :

a. Mengadakan pameran kedirgantaraan, yang melibatkan alutsista yang kita miliki seperti pesawat, radar dan rudal serta peralatan lainnya dengan harapan agar masyarakat bisa mengetahui tentang alat-alat apa saja yang dipergunakan oleh TNI Angkatan Udara dalam upaya menjaga dan mempertahan keutuhan dan kedaulatan wilayah Negara Kesatuan
Republik Indonesia (NKRI). Dengan demikian rakyat Indonesia akan
mencintai angkatan udara. Acara atau kegiatan seperti ini harus mengundang para wartawan agar dapat meliput berita seperti ini, dan saya yakin para wartawan dari berbagai media baik cetak maupun elektronik akan menayangkan atau memuat berita ini dengan kolom yang besar atau waktu penayangan yang cukup lama.

b. Membuka diri terhadap seluruh kalangan masyarakat di sekitarnya dengan cara tidak terlalu mempersulit prosedur birokrasi apabila ada pelajar, mahasiswa atau kelompok masyarakat yang akan melakukan kunjungan, praktek kerja ataupun hal-hal lainnya, tanpa mengabaikan faktor keamanan.




c. Semakin meningkatkan hubungan baik dengan mass media baik media cetak maupun media elektronik karena dari kalangan inilah nantinya

berita dapat diteruskan kepada rakyat Indonesia. Dengan semakin seringnya berita yang dimuat oleh mass media diharapkan para pendengar, penonton dan pembaca akan semakin tertarik dan semakin mencintai TNI Angkatan Udara.



Jakarta, Nopember 2009
Perwira Siswa



Karya Wijaya
Kapten Sus Nrp 524460



.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar